Senyawa dalam Bawang Putih Ampuh Memerangi Bakteri
- Himadita Nursery
- Nov 16, 2017
- 2 min read
Bawang putih adalah salah satu bumbu wajib yang biasanya ada di dapur orang Indonesia. Selain sebagai bumbu masakan, bawang putih kerap dijadikan sebagai obat herbal.
Pertanianku
Baru-baru ini para ilmuwan menemukan senyawa yang ampuh memerangi bakteri dalam bawang putih. Senyawa itu ialah sulfur aktif yang bisa membantu pasien dengan infeksi kronis.
Penelitian yang dilakukan Universitas Kopenhagen ini mengungkapkan, senyawa dalam bawang putih mampu menghancurkan komponen penting dalam bakteri. Dengan demikian, sangat mungkin menggunakan bawang putih sebagai obat bagi pasien dengan kondisi buruk. Misalnya, seperti yang terjadi pada penderita fibrosis kistik.

Fibrosis kistik adalah penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket sehingga menyumbat berbagai saluran. Hal itu terutama saluran pernapasan dan pencernaan.
“Kami percaya metode itu dalam penanganan pasien. Dan sekarang kami tengah mengembangkan obat dari bawang putih dan mengujinya pada pasien,” kata Tim Holm Jakobsen, peneliti yang terlibat dalam studi ini, dikutip dari Physorg, Senin (27/11).
Ini merupakan penelitian lanjutan yang sudah dimulai sejak 2005 yang dipimpin Profesor Michael Givskov. Saat itu, Givskov memang sudah fokus meneliti efek bawang putih terhadap bakteri. Tim peneliti ini mengetahui bahwa ekstrak bawang putih mampu menghambat bakteri.
Lantas, penelitian pada 2012 menunjukkan jika senyawa sulfur bernama ajoene yang ditemukan pada bawang putih merupakan senyawa yang memiliki peran dalam menghambat bakteri.
Sementara studi terbaru yang sudah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Scientific Reports mencoba melihat lebih dekat. Mereka kemudian mendokumentasikan kemampuan ajoene untuk menghambat molekul RNA pada dua jenis bakteri.
“Dua jenis bakteri yang kita pelajari sangat penting. Mereka disebut Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Ini adalah dua kelompok bakteri yang berbeda dan biasanya ditangani dengan metode yang berbeda pula. Namun, senyawa bawang putih ternyata mampu melawan keduanya sekaligus dan ini merupakan bukti bawang putih bisa digunakan sebagai obat yang efektif jika digunakan bersamaan dengan antibiotik,” papar Jakobsen.
Selain menghambat molekul RNA bakteri, senyawa bawang putih aktif juga dapat merusak pelindung berlendir yang menyelubungi bakteri, yang disebut biofilm.
Kini perusahaan Neem Biotech telah membeli lisensi penggunaan ajoene sebagai penangkal infeksi bakteri. Produknya bernama NX-AS-401 yang bertujuan mengobati pasien fibrosis kistik.
Obat ini juga akan segera diuji klinis pada pasien. Jika nanti uji klinis menunjukkan hasil positif, berarti obat tersebut dapat dipasarkan sebagai obat antimikroba pertama dengan mode penanganan baru yang dikembangkan oleh tim peneliti Givskov.
Comments