top of page

SOLUSI PERTANIAN MUDAH DENGAN HIDROPONIK

  • Writer: Himadita Nursery
    Himadita Nursery
  • Feb 10, 2018
  • 3 min read

Semakin bertambah nya tahun dan modern nya teknologi pada masa kini menjadikan dunia pertanian pun semakin menarik. Pertanian dengan menggunakan system hidrponik pun sering digunakan. sebelum kita menanam dengan hidroponik ada baiknya kita mengetahui seperti apa hidroponik tersebut. Hidroponik berasal dari bahasa yunani yaitu “Hudor = waterˮ yang artinya air dan “Ponos = workingˮ yang artinya kerja atau daya. Dengan kata lain secara harfiah hidroponik merupakan memberdayakan air. Secara umum hidroponik merupakan suatu system budidaya tanaman dengan tidak menggunakan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman.

Istilah hidroponik pertama kali dikemukakan oleh W.F. Gericke dari University of California pada awal tahun 1930-an, yang melakukan percobaan hara tanaman dalam skala komersial yang selanjutnya disebut nutrikultur atau hydroponics. Selanjutnya hidroponik didefinisikan secara ilmiah sebagai suatu cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, akan tetapi menggunakan media inert seperti gravel, pasir, peat, vermikulit, pumice atau sawdust, yang diberikan larutan hara yang mengandung semua elemen essensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal tanaman (Resh, 1998).

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa prinsip kerja hidroponik yaitu memberikan atau menyediakan nutrisi yang diperlukan tanaman dalam bentuk larutan dengan cara disiramkan, diteteskan, dialirkan atau disemprotkan pada media tumbuh tanaman. Apasih keuntungan dari hidroponik itu sendiri? Bagaimana cara melihat apakah air dan nutrisi tercampur dengan baik ? Lalu apa nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidroponik ?

Kelebihan Hidroponik dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin.

  • Bisa dilakukan dimana saja yang tidak berpengaruh dengan sifat fisik, biologi, dan kimia tanah, di lahan gersang atau tandus bahkan sempit.

  • Produktivitas tanaman lebih tinggi dan lebih continue.

  • Lebih terkontrol pengawasan hama dan penyakit.

  • Pertumbuhan tanaman lebih cepat.

  • Kwalitas lebih baik (bersih dan tidak rusak).

  • Penggunaan pupuk lebih hemat (efisien).

  • Efesiensi tenaga kasar

  • Beberapa jenis tanaman dapat ditanam di luar musim.

  • Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan atau ketergantungan pada kondisi alam.

  • Harga jual lebih tinggi.

Untuk mengukur kepekatan air dan larutan di nutrisi agar nutrisi yang diberikan tepat yaitu dengan menggunakan TDS meter. Total Dissolved Solids (TDS) meter adalah alat untuk mengukur total padatan (mineral, garam atau logam) yang terlarut dalam sejumlah volume air, dinyatakan dalam miligram per liter (mg/L) atau part per million (PPM).

Nutrisi yang diperlukan dalam hidroponik tidak ada bedanya dengan nutrisi yang dibutuhkan dengan tanaman yang di tanam di tanah. Keduanya memerlukan nutrisi hara essensial. Namun nutrisi yang digunakan untuk hidroponik dibedakan menjadi 2 yaitu nutrisi mix a dan mix b. Kedua nutrisi tersebut tidak dapat digabung karena, akan terjadi endapan di dalam larutan. Hal yang harus diperhatikan dalam memberikan nutrisi mix a dan mix b berdasarkan Tabel Kompatibilitas yaitu :

  • Pupuk A biasnya golongan terdiri dari pupuk “ Nitrate” seperti Calsium Nitrate, Potassium Nitrate, Amonium Nitrate, Magnesium Nitrate dan lain sebagainya.

  • Pupuk B biasnya golongan terdiri dari pupuk “ Phospate “ dan “ Sulphate “seperti Potassium Sulphate, ZA, MAP, DAP dan lainnya.

  • Hindarkan Ca dicampur dengan golongan pupuk Sulphate atau Phospate karena akan terjadi pengendapan menjadi Calsium Phospate/ mineral tulang atau Calsium Sulphate/ gypsum.

  • Hindarkan ferro Sulphate dicampur dengan Calsium, gunakan Fe chelate ( FeEDTA, FeEDDHA, FeDTPA)

  • Hindarkan Kalium Nitrate dan KCl untuk dicampur dengan ZA karena akan membentuk endapan Kalium Sulphate.

  • Potassium Nitrate cukup kompatibel jika digabungkan dengan Pupuk A dan Pupuk B. sehingga bisa dibagi menjadi 1 bagian A dan 1 bagian B untuk menyeimbangkan ppm AB mix.

  • Pemakaian dosis unsur Nitrogen dan Amonium paling aman <10% dari total ppm baku untuk menghindari toksisitas karena penurunan nilai pH yang ekstrim terbaik <5%.

  • Golongan Phospate dan Amonium biasanya menurunkan pH.

  • Jika pH baku netral 7, mix B bisa dilarutkan terlebih dahulu karena akan menstabilkan pH tinggi.

  • Larutkan Mix A dan Mix B satu persatu terlebih dahulu, sebelum melarutkan Mix A dan Mix B kedalam larutan hidroponik.


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
Get social with us!

GO GREEN WITH US!

  • YouTube - Black Circle
  • Facebook - Black Circle
  • Instagram - Black Circle
Share your thoughts!

 

​Telephone : ​0852-6111-7956 (Ani)

Email : himaditan@gmail.com

​​​

© 2013 by HIMADITA NURSERY. Proudly created with Wix.com

bottom of page