top of page

SISTEM HIDROPONIK 1

  • Writer: Himadita Nursery
    Himadita Nursery
  • Feb 25, 2018
  • 3 min read

Sebelum melakukan teknik budidaya hidroponik, sangat diperlukan adanya pengetahuan tentang pengertian hidroponik itu sendiri dan telah dijelaskan di artikel sebelumnya. Dan di artikel ini, akan dijelaskan system hidroponik yang akan membantu masyarakat untuk menyesuaikan keinginan (dengan bantuan modal) dan kebutuhan tanaman. System hidroponik yang dapat diterapkan ada 8. Berikut akan diberikan penjelasan mengenai system hidroponik itu sendiri.

  1. Sistem Hidroponik Aeroponik

Aeroponik berasal dari dua kata yakni aero adalah udara dan ponus adalah daya. Jadi aeroponik adalah memberdayakan udara yang menempatkan tanaman sedemikian rupa hingga akar tanaman terlihat menggantung. Prinsip kerja aeroponik adalah air yang berisi larutan hara disemprotkan dalam bntuk kabut hingga mengenai akar tanaman yang menggantung. Sayuran yang dapat ditanam dengan aeroponik : pakchoy, caysim, kalian, kangkung, bayam dan sayuran lain yang ringan.

Keunggulan dari sistem ini yakni terletak pada proses oksigenisasi yang langusng sampai ke akar yang dimulai dari tiap butiran kabut halus yang sudah dicampur unsur haranya. Jadi banyak di negara berkembang menggunakan sistem ini termasuk di Idnonesia. Kelebihan dari sistem ini ada 8 diantaranya:

  • Tidak perlu menggunakan lahan yang luas, Cukup dengan lahan yang kecil saja.

  • Sistem aeroponik sangat ramah lingkungan karena dapat menghemat air.

  • Dengan akar yang menggantung di udara maka akan lebih banyak dalam penerimaan oksigen.

  • Dapat mengurangi jumlah tenaga kerja.

  • Mengurangi pertumbuhan pathogen yang berbahaya.

  • Tanaman akan lebih mudah melakukan fotosintesis sebab tanaman tersebut akan memanfaatkan karbon dioksida yang kaya akan oksigen.

  • Tidak perlu menggunakan tanah, sebab dengan aor yang cukup maka sudah bisa membudi dayakan tanaman ini.

  • Mampu menghasilkan tanaman yang memenuhi 3K yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Nah, kekurangan sistem ini adalah apabila dalam sistem pengkabutan tidak dikontrol dengan benar maka akar yang menggantung akan cepat mengering sebab mengganggu proses pengabutan.

2. Sitem Nutrient Film Technique (NFT)

Sitem Nutrient Film Technique (NFT) adalah model budidaya tanaman dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air (nutrient) yang sangat tipis (± 3 mm) sebagai medianya. Umumnya digunakan untuk sayuran : pakchoy, caysim, kalian, kangkung, bayam dan sayuran lain yang ringan.

Adapun kelebihan dari system ini yaitu :

  • Air yang diperlukan tidak banyak.

  • Kadar Oksigen terlarut dalam larutan hara cukup tinggi.

  • pH larutan mudah di atur.

Ada sedikit perbedaan penerapan sistem NFT dengan aeroponik. Perbedaannta yakni terletak pada peletakan akar tanaman di atas lapisan air yang dangkal. Akan tetapi air tersebut telah mengalami proses sirkulasi dan mengandung sejumlah nutrient sesuai dengan kebutuhan tanaman, Sehingga dengan begitu akar tanama akan terus berkembang sebab dikelilingi oleh lapisan nutrisi. Keungulan dan kelemahan teknik ini yakni terletak pada pasokan daya listrik. Apabila pasokan listrik baik itu pompanya mengalami kerusakan maka akar tanaman akan cepat kering yang kemudian terganggunya nutrisi dan menyebabkan kematian. Namun dengan cara ini akan lebih menjamin tanaman dapat tumbuh dan berproduksi lebih maksimal dan berhasil.

3. Sistem Hidroponik Drip System

Sistem ini tergolong sederhana sebab tidak membutuhkan begitu banyak perlengkapan, serta multifungsi dan efektif. Sesuai dengan namanya sistem ini menerapkan tetesan larutan nutrisi ke setiap akar tanaman dengan tujuan agar lembab dan juga basah. Teknik ini tidak begitu banyak membutuhkan air dalam sistem pengairannya serta pipa ataupun selang dapat ditarik secara memanjang. Kekurangan hanya media tanam yang banyak agar mudah diserap dan disimpan. Ada dua jenis tes dalam menggunakan sistem drip yaitu:

  1. Sistem Drip Putar (Sirkulasi)

Sistem model ini paling banyak diaplikasikan di perumahan. Karena prinsip kerjanya yang cukup sederhana. Yaitu dengan mengalirkan air di dalam tandon yang telah dicampurkan nutrisi untuk membasahi media tanam dan akar tanaman. Lalu air yang dialirkan dengan sendirinya akan turun ke bawah yang mana telah disediakan bak penampungan (tendon). Nah, sirkulasi dari proses inilah yang dapat dipakai secara berulang-ulang sehingga dapat membasahi setiap tanaman.

Namun kekurangan teknik ini yaitu harus dilakuakan pengecekan rutin terhadap air yang digunakan. Karena dengan terlalu banyaknya sirkulasi air maka akan bisa mengubah tingkat keasaman (pH) air serta perubahan warna larutan air.

2. Sistem Drip Habis (Non-Sirkulasi)

Pada system ini air nutrisi yang digunakan di dalam tendon tidak dialirkan lagi melainkan langsung dibuang apabila ada kelebihan. Meskipun terbilang boros akan tetapi air yang dibuang tersebut tidak begitu banyak. Sistem ini bisa tercapai yakni dengan menggunakan timer. Sehingga dengan begitu tetesan air dapat diatur hingga sampai ke detik berapa. Dan sistem pengairan ini cukup dengan meneteskan larutan nutrisi selama berapa waktu yang dibutuhkan dan cukup membasahi media tanam saja. Air tetesan tersebut yang kemudain akan diserap dan disimpan oleh media tanam yang mana nantinya akan dapat dimanfaatkan media tanam.

Dalam berapa hari media tanam yang digunakan tanaman harus dibersihkan agar endapan nutrisi tidak mengganggu proses pertumbuhan tanaman. Lagi pula sistem in terbilang perawatannya lebih sedikit dibandingkan sistem sirkulasi. Karena air tetesan yang telah ditampung langsung dibuang jadi tidak perlu lagi untuk selalu mengecek kadar keasamaan air dan jumlah nutrisi di dalam tendon. Yang perlu diingat dan dicatat adalah larutan nutrisi di dalam tendon mesti diaduk agar tidak terjadi pengendapan mineral yang akan berdampak pada pertumbuhan tanaman.


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
Get social with us!

GO GREEN WITH US!

  • YouTube - Black Circle
  • Facebook - Black Circle
  • Instagram - Black Circle
Share your thoughts!

 

​Telephone : ​0852-6111-7956 (Ani)

Email : himaditan@gmail.com

​​​

© 2013 by HIMADITA NURSERY. Proudly created with Wix.com

bottom of page