top of page

SISTEM HIDROPONIK 2

  • Writer: Himadita Nursery
    Himadita Nursery
  • Mar 4, 2018
  • 2 min read

HY HNers, masih ingatkan sistem hidroponik sebelumnya, sekarang kita bahas ulang yuk sistem hidroponik lainnya.

4.Sistem Sumbu (Wicks System)

Sistem sumbu atau wicks system adalah sistem hidroponik yang paling sederhana yakni dengan memanfaatkan sumbu yang kemudian dihubungkan antara larutan nutrisi pada bak penampung dengan media tanam. Jadi larutan nutrisi akan ditarik ke media yang selanjutnya disalurkan ke media tanam dari bak atau tangki penampungan melewati sumbu. Dengan memanfaatkan daya kapilaritas sumbu maka air dan nutrisi dapat mencapai akar tanaman. Dengan begitu tanaman akan mengambil larutan nutrisi melalui ujung sumbu dan efeknya media tanam yang dilewati sumbu menjadi lembab.

Teknik sumbu ini udara akan tersedot oleh akar beriringan dengan larutan nutrisi. Dengan begitu akan memastikan bahwa tanaman menerima cukup udara. Apabila reservoir habis maka dapat diisi dengan cara manual. Dan ini keunggulannya karena tidak perlu menggunakan pompa sebagaimana sistem hidroponik lainnya.

5. Sistem Deep Flow Technique System (DFT)

Sistem DFT secara singkat adalah sistem hidroponik yang meletakkan akar tanaman pada lapisan air pada kedalaman air berkisar 4-6 cm. Sama dengan sistem yang lain, sistem DFT juga membutuhkan tenaga listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam talang-talang dengan menggunakan pompa air. Kemudian untuk menghemat listrik maka dapat menggunakan timer yang dapat atur waktu hidup dan mati.

Jenis tanaman yang dapat dilakukan dengan system ini yaitu kangkung, pakchoy, brokoli, sawi tobat, strawberry dan lain-lain. Prinsip kerja hidroponik Deep Flow Technique System (DFT) yaitu mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus menerus selama 24 jam pada rangkaian aliran tertutup.

Keunggulan sistem hidroponik daripada sistem yang lain adalah terletak pada saat listrik padam namun kebutuhan nutrisi untuk tanaman tetap tersedia. Karena sistem ini diatur ke dalam nutrisinya sampai 6 cm. Akan tetapi kekurangannya adalah memerlukan kebutuhan nutrisi yang cukup banyak apabila disbanding dengan sistem NFT.

5. Sistem Pasang Surut (Ebb And Flow System)

Sistem pasang surut adalah sistem bercocok tanam hidroponik dimana tanaman mendapatkan air, oksigen serta nutrisi melalui pemompaan bak penampung yang nantinya akan membasahi akar atau istilahnya pasang. Kemudian selang beberapa waktu nutrisi kembali lagi ke bak penampungan atau istilahnya surut. Nah, waktu pasang atau surutnya ini bisa diatur sesuai kebutuhan tanaman sehingga tidak terjadi genangan ataupun kekurangan air. Jadi pompa air ini nantinya akan dibenamkan ke dalam larutan nutrisi lalu dipasang timer yang telah diatur waktunya . Dan air yang di dalam kolam atau bak penampung akan dipompa dan diteruskan ke penampungan tanaman (grow tray). Baru kemudian timer mati dan air secara otomatis aka turun kembali ke bak penampungan. Dalam hal ini timer dapat diatur beberapa kali sesuai kebutuhan. Intinya nutrisi pada tanaman harus terpenuhi secara baik.

Kelebihan dari teknik ini yaitu tanaman akan memperoleh nutrisi berupa air dan oksigen secara periodic. Kedua adalah oksogen yang dibawa melalui pompa mempunyai kualitas yang baik. Dan penyiraman yang dilakukan secara otomatis dapat menghemat tenaga dan waktu. Namun kekurangan menggunakan metode ini yaitu budget yang dikeluarkan cukup mahal. Tergantung pada posakan listrik, apabila listrik padam maka tumbuhan bisa mati. Dan pemberian nutrisi berkali-kali tidak sebaik pemberian nutrisi di awal.


 
 
 

Kommentare


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
Get social with us!

GO GREEN WITH US!

  • YouTube - Black Circle
  • Facebook - Black Circle
  • Instagram - Black Circle
Share your thoughts!

 

​Telephone : ​0852-6111-7956 (Ani)

Email : himaditan@gmail.com

​​​

© 2013 by HIMADITA NURSERY. Proudly created with Wix.com

bottom of page